Pemahaman Dasar: Apa itu CMS – CMS singkatan dari Content Management System adalah sebuah aplikasi komputer yang lebih cenderung berbasis web, menyediakan kemampuan untuk banyak pengguna dengan tingkat izin yang berbeda untuk mengelola semua atau sebagian konten, data atau informasi dari sebuah proyek situs web, atau aplikasi internet/intranet. Pengelolaan konten ini maksudnya mengacu pada membuat, mengedit, pengarsipan, penerbitan, berkolaborasi pada, pelaporan, penyebaran konten situs web, data dan informasi.
CMS sering digunakan untuk membangun dan menjalankan situs web yang berisi blog, berita, dan belanja. CMS pun banyak digunakan oleh situs perusahaan dan pemasaran. CMS tidak dibuat dengan pengkodean secara manual sehingga terhindar dari kesalahan dalam pengkodean. Dan CMS ini berupa framework yang sudah siap pakai oleh pengguna yang telah mendukung untuk elemen tertentu atau seluruh halaman.
Elemen CMS
Umumnya, sebuah CMS terdiri dari dua elemen penting:
- Content Management Application (CMA).
Elemen ini memungkinkan pengelola konten atau penulis yang mungkin tidak terlalu paham tentang HyperText Markup Language (HTML), untuk mengelola pembuatan, modifikasi, dan penghapusan konten dari situs web tanpa perlu keahlian seorang Webmaster. - Content Delivery Application (CDA).
Elemen ini menggunakan dan menyusun informasi tersebut untuk memperbarui situs web.
Fitur-fitur CMS yang Penting
Dengan CMS, dunia Web seperti telah menjadi lebih interaktif. Anda mungkin pernah berkunjung ke situs seperti Amazon dan eBay yang telah menginspirasi banyak inovasi lain di mana website tersebut tidak hanya membahas tentang artikel saja. Hal ini mencerminkan bahwa tren CMS untuk bermigrasi ke arah menjadi sebuah framework bagi penciptaan kemampuan web yang lebih baik. Dalam menyajikan teks di halaman web sering disertai ilustrasi, ini merupakan salah satu kemampuan yang penting, tetapi fleksibilitas dan ekstensibilitas sangat penting.
Fitur-fitur CMS yang penting diantaranya:
- Kesinambungan.
Meskipun terdapat pembatasan dalam hal protokol dasar web, banyak fungsi website perlu untuk mempertahankan informasi melalui serangkaian interaksi pengguna dan informasi harus diproteksi dari pembajakan. Framework harus menangani hal ini dengan cara yang memudahkan bagi ekstensi untuk menyimpan data apa pun yang dibutuhkan. - Manajemen Pengguna.
Framework harus menyediakan dasar-dasar untuk sistem pengontrolan pengguna melalui beberapa bentuk otentifikasi. Tetapi ini harus fleksibel sehingga sedikit jumlah kode dipasang untuk menangani kebutuhan, yang bisa berkisar dari administratif pengguna tunggal dalam penanganan ratusan ribu pengguna yang berbeda dan berbagai sistem otentifikasi. - Akses Kontrol.
Batasan selalu diperlukan, jika hanya untuk membatasi siapa yang dapat mengkonfigurasi website. seringkali banyak dibutuhkan berbagai grup pengguna dikelompokan dalam aturan yang berbeda. Untuk saat ini aturan yang dipakai menggunakan sistem Role-Based Access Control (RBAC). Ini maksudnya adalah bahwa peran yang diberikan izin adalah lebih baik untuk memikirkan aksesor bukan pengguna, karena peran juga perlu diberikan kepada hal-hal lain dari sekedar pengguna, seperti sistem komputer. - Manajemen Ekstensi.
Sebuah framework berguna jika dapat dengan mudah dikembangkan. Tidak ada fasilitas pengguna tunggal dapat dilihat yang sangat penting untuk setiap situs web, jadi idealnya framework dipisahkan dari semua fungsi tersebut. Setiap kemampuan dapat dilihat oleh pengguna kemudian dapat ditambahkan sebagai ekstensi. Ketika syarat untuk membangun sebuah website dianggap, ternyata ada beberapa jenis ekstensi yang mendukung. Ekstensi tersebut digolongkan menjadi komponen-komponen, modul, plugin, dan template. - Keamanan dan Kesalahan Penanganan.
Setiap orang menyadari gelombang ancaman dari spam yang akan mengganggu situs web. Supaya efektif, keamanan harus dibangun dari awal sehingga framework tidak hanya dapat mencapai keamanan terbaik, tetapi juga menyediakan suatu lingkungan yang membantu untuk membuat ekstensi yang aman. Mekanisme penanganan standar kesalahan sangat diperlukan untuk mengatasi masalah kegunaan dan potensi adanya keamanan yang mudah ditembus.
Baca Juga: 4 Alasan Memilih WordPress sebagai CMS
Fitur-fitur CMS yang Diinginkan
Orang-orang tidak akan merasakan puas dengan hanya daftar penting yang dijelaskan di atas. Maka diperlukan fitur-fitur lain yang diinginkan dalam hal mempermudah dalam pembuatan ektensi untuk menunjang kemampuan situs web. Daftar fitur yang diinginkan meliputi:
- Efisien dan Kode Penanganan dapat Dipelihara.
Sebuah framewordk umumnya memiliki beberapa file kode yang terpisah. File kode menjadi penting untuk dimuat jika diperlukan, dan apabila file kode tersebut tidak diperlukan, lebih baik tidak dimuat saja. Mekanisme yang digunakan pun harus mampu menangani file kode tambahan yang ditambahkan sebagai ekstensi. - Database Antarmuka.
Banyak aplikasi web memerlukan akses ke database untuk dapat berfungsi secara efisien. Framework itu sendiri membutuhkan database untuk menjalankan fungsinya sendiri. Sementara PHP menyediakan antarmuka ke berbagai database, ada banyak hal yang dapat dilakukan dalam framework CMS untuk menyediakan fungsi tingkat yang lebih tinggi untuk memenuhi persyaratan pada umumnya. Ini dibutuhkan baik oleh framework dan oleh berbagai ekstensi. - Cache.
Ini digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda untuk pemrosesan Internet. Sampai saat ini, dua area yang paling produktif telah menjadi objek dan caching XHTML. Jadi sangat diinginkan untuk framework CMS menyediakan mekanisme sesuai yang ringan dan mudah digunakan. - Menu.
Menu merupakan fitur umum yang tampil dari sebuah situs, biasanya diterapkan pada navigasi bar. Sehingga framework sangat diperlukan untuk memberikan fitur untuk membuat dan mengelola menu situs web, dan termasuka ekstensi untuk pembuatan menu itu sendiri. Framework ini juga harus menyediakan data menu dengan cara yang memudahkan untuk membuat tampilan menu.
Leave a Reply