Ibu sungguh perjuanganmu sangat hebat dan tidak ada yang bisa menandingi. Selama 9 bulan kau mengandung diriku dengan memberikan cinta dan kasih sayang sepenuhnya tanpa pamrih. Sungguh kau hebat Ibu tanpa dirimu dan izin Allah Subhaanahu wata’ala ku takkan ada di dunia ini, perjuanganmu begitu kuat selama kau mengandungku. Ibu, kau telah menjadi penyelamatku, bertarung nyawa dengan memberikan kesempatan pada ku untuk dapat menjalani kehidupan ini, menghirup udara dengan leluasa, dan memandang betapa luasnya dunia ini.
Ibu, kau adalah pahlawan yang abadi untukku.
Disaat ku masih bayi, menangis meringis Ibu selalu memberikan pelayanan eksklusif dengan penuh cinta dan kasih sayangmu Ibu. Pagi hingga siang Ibu selalu menemaniku, siang hingga sore Ibu pun masih di sisiku, sore sampai malam tetap setia menemaniku, dan malam sampai pagi Ibu rela mengorbankan tidurmu untuk selalu memberikan kasih sayang sepenuhnya untukku, Ibu. Di saat lelapnya tidurku pun Ibu masih menatapku dengan rasa cinta yang mendalam sambil mengelus-elus kepalaku ini.
Sungguh Ibu, kau adalah pahlawan yang abadi untukku.
Setiap Ibu menggendongku dalam pelukanmu, Ibu selalu mendoakan, “Jadilah anak yang soleh ya nak, anak yang selalu berbakti pada kedua orang tua, anak yang baik, anak yang pintar…”. Itulah seorang Ibu yang tidak akan pernah lupa untuk selalu mendoakan anaknya. Menjelang remaja kemudian dewasa pun Ibu tetap mendoakan anaknya.
Apakah Anda juga selalu mendoakan Ibumu?
Perasaan dan firasat seorang Ibu sangatlah kuat, apakah anaknya sedang resah, dan sedang mempunyai masalah yang belum terselesaikan. Ibu akan menunggu, apakah seorang anak akan datang untuk memohon doa Ibu, atau anak akan berusaha menyelesaikan sendiri. Ibu tetap akan mendoakannya.
Ibu, kau adalah pahlawan yang abadi untukku.
Sungguh luar biasa jasa dan makna seorang Ibu. Dalam sebuah hadits, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan tentang bakti kita pada seorang Ibu hingga tiga kali kemudian Ayah diucapkan satu kali.
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ibu, kau adalah pahlawan yang abadi untukku.
Aku akan selalu mencintaimu, menyayangimu, dan mendoakanmu setiap saat. Di kala ku berdoa setiap tetesan air mata ini tidak sebanding dengan perjuangan, cinta, dan kasih sayangmu Ibu. Meski tidak banyak bicara, ketika Ibu berada di rumah aura kasihmu memenuhi seisi rumah dan ruang hati.
Selalu cintailah dan berbaktilah pada Ibu, kasih Ibu sepanjang masa tak akan pernah luntur oleh waktu.
Selamat Hari Ibu!
Leave a Reply